Dalam dunia bisnis, pemberian tempo pembayaran atau kredit kepada pelanggan bisa menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan penjualan. Namun, jika tidak diimbangi dengan kebijakan dan negosiasi yang tepat, hal ini justru bisa menimbulkan risiko piutang macet. Oleh karena itu, pelaku usaha perlu memahami cara mengatur kebijakan kredit yang sehat serta teknik negosiasi yang efektif.

1. Pahami Profil Pelanggan

Sebelum memberikan tempo pembayaran, penting untuk memahami kemampuan finansial dan rekam jejak pelanggan. Lakukan analisis risiko kredit dengan memeriksa riwayat pembayaran, kondisi keuangan, serta hubungan bisnis sebelumnya. Informasi ini dapat membantu menentukan apakah pelanggan layak diberikan kredit dan berapa lama tempo yang wajar.

2. Tetapkan Kebijakan Kredit yang Jelas

Kebijakan kredit harus ditulis dengan jelas dan dikomunikasikan sejak awal. Ini mencakup jangka waktu pembayaran (misalnya 30 atau 60 hari), denda keterlambatan, dan prosedur penagihan. Kebijakan yang transparan akan meminimalkan kesalahpahaman dan menjadi acuan ketika terjadi perselisihan.

3. Pantau dan Evaluasi Secara Berkala

Setelah kredit diberikan, penting untuk terus memantau pembayaran pelanggan. Gunakan sistem pencatatan yang baik dan evaluasi secara berkala efektivitas kebijakan kredit. Jika ditemukan banyak keterlambatan, mungkin perlu dilakukan penyesuaian kebijakan atau pengetatan syarat.

Dengan menerapkan kebijakan kredit yang sehat dan strategi negosiasi yang tepat, pelaku usaha tidak hanya bisa meningkatkan penjualan tetapi juga menjaga kelancaran arus kas serta mengurangi risiko gagal bayar.

Yuk, Kelola Tempo pada Bisnis Anda!

Daftar Webinar Kami 

“Mastering Trade Credit for Strategic Business Decisions”

Link Registrasi: bit.ly/webinARW1 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *