Dalam dunia bisnis, arus kas adalah urat nadi operasional. Namun, meskipun sudah mengirim invoice dan menetapkan termin pembayaran, banyak perusahaan tetap kesulitan menagih piutang tepat waktu. Hasilnya? Cash flow terganggu, rencana bisnis terhambat, dan risiko kredit meningkat.

Mengapa hal ini bisa terjadi, dan bagaimana cara menghindarinya? Berikut 5 alasan umum perusahaan gagal menagih tepat waktu, serta tips untuk mengatasinya.

  1. Tidak Ada Proses Penagihan yang Terstruktur
    Banyak perusahaan mengandalkan sistem manual atau pencatatan acak dalam proses penagihan. Akibatnya, banyak tagihan yang terlambat ditindaklanjuti, atau bahkan terlewat.

Tips:
Terapkan sistem penagihan yang terstandar dan otomatis, mulai dari pengiriman invoice hingga pengingat jatuh tempo. Gunakan software AR (Accounts Receivable) untuk meningkatkan efisiensi dan visibilitas.

  1. Kurangnya Visibilitas terhadap Perilaku Pembayaran Pelanggan
    Tanpa data historis yang jelas, perusahaan sulit memetakan mana pelanggan yang berisiko gagal bayar atau sering menunda pembayaran.

Tips:
Bangun sistem scoring internal untuk menilai kesehatan pembayaran pelanggan. Pantau pola pembayaran mereka dan kategorikan berdasarkan risiko agar pendekatan penagihan lebih strategis.

  1. Komunikasi yang Lemah antara Tim Penjualan dan Keuangan
    Sering kali, tim penjualan sudah tahu bahwa pelanggan sedang bermasalah secara finansial, tetapi informasi ini tidak diteruskan ke tim keuangan atau AR.

Tips:
Bangun kolaborasi antar departemen melalui platform terintegrasi atau rapat koordinasi rutin. Pastikan informasi penting soal kondisi pelanggan tidak tersumbat di satu titik.

  1. Terlalu Toleran terhadap Keterlambatan
    Memberikan kelonggaran tanpa batas kepada pelanggan bisa menciptakan kebiasaan buruk. Banyak pelanggan jadi menunda pembayaran karena tahu tidak akan ada konsekuensi serius.

Tips:
Tegakkan kebijakan pembayaran dengan konsisten. Tetapkan denda keterlambatan atau hentikan pengiriman barang jika pembayaran belum dilakukan. Ketegasan justru menciptakan kepastian.

  1. Kurangnya Evaluasi Terhadap Kinerja Penagihan
    Tanpa indikator kinerja (KPI), perusahaan tidak tahu seberapa efektif proses penagihannya. Penagihan jadi reaktif, bukan proaktif.

Tips:
Tetapkan KPI seperti DSO (Days Sales Outstanding), aging receivable, dan tingkat keberhasilan penagihan. Evaluasi rutin untuk mengetahui apa yang harus ditingkatkan.

Kesimpulan

Kegagalan menagih tepat waktu seringkali bukan karena pelanggan tidak mau membayar, tetapi karena sistem internal perusahaan yang belum optimal. Dengan memperbaiki proses, meningkatkan visibilitas, dan bersikap tegas, perusahaan dapat mempercepat arus kas dan meminimalkan risiko gagal bayar.

Ingin sistem penagihan Anda lebih terstruktur dan efisien?
Temukan solusi AR management berbasis teknologi bersama Aureous

Hubungi tim kami sekarang!
📱 0857-7547-2663 (Jolanda)
🌐
aureous.ai


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *