Sebagai pelaku bisnis, Anda pasti pernah menghadapi situasi dimana pelanggan meminta tempo pembayaran. Permintaan ini adalah hal yang umum dalam dunia bisnis, namun perlu dikelola dengan bijak untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan Anda. Tanpa evaluasi yang tepat, bisnis berisiko mengalami arus kas terganggu atau bahkan kerugian. Lalu, bagaimana proses evaluasi tempo pembayaran yang tepat?

Langkah-Langkah Evaluasi Pemberian Tempo

  1. Kenali Profil dan Riwayat Pelanggan

Langkah pertama dalam evaluasi adalah mengenali siapa customer yang mengajukan permintaan tempo. Pertimbangkan:

  • Apakah ini pelanggan baru atau lama?
  • Bagaimana rekam jejak pembayarannya selama ini?
  • Apakah mereka pernah menunggak atau mengalami keterlambatan pembayaran?

Untuk pelanggan baru, perlu kehati-hatian ekstra. Cek latar belakang usaha mereka dan bila perlu, mintalah referensi dari vendor lain.

  1. Lakukan Analisis Risiko Kredit

Sebelum memberikan tempo, penting untuk menganalisis risiko kredit pelanggan. Ini bisa dilakukan dengan:

  • Analisis laporan keuangan

Periksa arus kas, profitabilitas, dan utang usaha mereka.

  • Cek skor kredit (jika tersedia)

Skor kredit bisnis bisa menjadi indikator kredibilitas finansial.

  • Pertimbangan industri

Apakah industri customer sedang stabil atau fluktuatif?

Semakin tinggi risikonya, semakin pendek sebaiknya tempo diberikan, atau bahkan ditolak.

  1. Pertimbangkan Nilai Transaksi

Besarnya nilai transaksi berpengaruh pada risiko yang Anda tanggung. Untuk transaksi bernilai besar, pertimbangkan:

  • Apakah memberikan tempo penuh atau sebagian
  • Kemungkinan pembayaran bertahap
  • Pemberian diskon untuk pembayaran lebih cepat
  1. Hitung Dampak pada Arus Kas

Sebelum memberikan tempo, hitunglah dampaknya pada arus kas perusahaan Anda:

  • Apakah perusahaan Anda mampu menanggung penundaan pembayaran?
  • Berapa biaya modal yang harus ditanggung selama periode tempo?
  • Apakah ada kewajiban pembayaran yang harus dipenuhi selama periode tersebut?
  1. Buat Perjanjian Tempo Pembayaran yang Jelas

Jika evaluasi menunjukkan bahwa pemberian tempo memungkinkan, pastikan semua disepakati secara tertulis:

  • Lama tempo yang diberikan (misalnya, 15, 30, atau 60 hari)
  • Tanggal jatuh tempo yang spesifik
  • Konsekuensi bila terjadi keterlambatan (misal denda atau penangguhan pengiriman berikutnya)

Gunakan invoice dan kontrak sebagai dokumen pendukung hukum.

  1. Lakukan Monitoring dan Follow-up Berkala

Setelah tempo diberikan, tanggung jawab belum selesai. Lakukan monitoring aktif terhadap jatuh tempo dan follow-up jika mendekati tanggal pembayaran. 

Bingung Menentukan Tempo yang Aman untuk Pelanggan Anda?

Dengan Aureous, kelola trade credit B2B dengan lebih cerdas, aman, dan berbasis data.📞 +62 857-7547-2663 | 🌐 aureous.ai


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *