Dalam dunia bisnis, pengaturan termin pembayaran (payment terms) bukan sekadar soal kapan uang masuk, tetapi juga tentang membangun hubungan yang saling menguntungkan antara bisnis dan pelanggan. Termin pembayaran yang sehat membantu menjaga arus kas tetap stabil, mempererat kerja sama, serta meminimalkan risiko keterlambatan atau gagal bayar.
Termin pembayaran adalah kesepakatan antara penjual dan pembeli mengenai waktu, metode, dan ketentuan pembayaran atas barang atau jasa yang diperjualbelikan. Termin pembayaran yang jelas membantu mencegah kesalahpahaman dan memastikan arus kas bisnis tetap lancar.
Mengapa Termin Pembayaran Penting?
Bagi Bisnis:
- Menjaga arus kas – Memastikan pemasukan datang secara teratur
- Meningkatkan likuiditas – Memudahkan pengelolaan keuangan operasional
- Proyeksi keuangan lebih akurat – Membuat perencanaan keuangan lebih terprediksi
Bagi Customer:
- Fleksibilitas keuangan – Memberikan waktu untuk mengatur pengeluaran
- Kepastian transaksi – Mengetahui dengan jelas kapan dan bagaimana pembayaran dilakukan
- Membangun kepercayaan – Tercipta hubungan bisnis yang transparan dan profesional
Berikut adalah langkah-langkah penting untuk menetapkan termin pembayaran yang sehat, baik untuk bisnis Anda maupun untuk kenyamanan customer:
- Pahami Kebutuhan Bisnis Anda
Sebelum menetapkan syarat pembayaran, Anda perlu memahami kebutuhan kas bisnis Anda. Hitung berapa lama bisnis bisa bertahan tanpa pemasukan dari penjualan, lalu tentukan termin yang mendukung kelangsungan operasional.
Pertanyaan kunci:
- Berapa biaya operasional bulanan?
- Berapa lama rata-rata customer membayar?
- Apakah ada kebutuhan kas untuk investasi dalam waktu dekat?
- Kenali Profil dan Kemampuan Customer
Setiap pelanggan memiliki karakteristik dan kemampuan pembayaran yang berbeda. Untuk pelanggan baru, sebaiknya lakukan pemeriksaan latar belakang keuangan terlebih dahulu. Untuk pelanggan lama, pelajari riwayat pembayaran mereka.
Tips:
- Berikan termin lebih pendek untuk customer baru.
- Berikan kelonggaran kepada pelanggan yang punya track record pembayaran baik.
- Sesuaikan syarat pembayaran untuk industri tertentu yang memang umum memiliki termin lebih panjang.
- Tetapkan Termin Pembayaran yang Jelas dan Terukur
Termin pembayaran harus dinyatakan secara eksplisit dalam kontrak atau invoice. Beberapa contoh termin umum:
- Net 30: Pembayaran penuh dalam 30 hari sejak tanggal invoice.
- Net 15: Pembayaran penuh dalam 15 hari.
- COD (Cash on Delivery): Pembayaran saat barang/jasa diterima.
- Tetapkan Konsekuensi untuk Pembayaran Terlambat
Pentingnya menetapkan konsekuensi untuk keterlambatan pembayaran. Ini bisa berupa:
- Denda keterlambatan (late fee).
- Penangguhan layanan sampai pembayaran diselesaikan.
- Pencabutan hak kredit di masa depan.
- Review dan Evaluasi Secara Berkala
Termin pembayaran bukan sesuatu yang sekali buat lalu dilupakan. Anda perlu meninjau efektivitasnya secara berkala:
- Apakah banyak invoice yang terlambat dibayar?
- Apakah ada customer yang merasa termin terlalu ketat?
- Apakah bisnis tetap memiliki cash flow yang sehat?
Kesimpulan
Termin pembayaran yang sehat adalah yang memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak. Bisnis mendapatkan kepastian pembayaran dan arus kas yang sehat, sementara pelanggan mendapatkan fleksibilitas dan kepercayaan. Dengan memahami kebutuhan bisnis dan pelanggan, serta menerapkan strategi yang tepat, termin pembayaran dapat menjadi alat yang efektif untuk membangun hubungan bisnis jangka panjang.
Jaga arus kas bisnis dan bangun hubungan lebih kuat dengan pelanggan.
Daftar Webinar Kami
“Mastering Trade Credit for Strategic Business Decisions”
Link Registrasi: bit.ly/webinARW1

Leave a Reply