Rasio kolektibilitas piutang adalah indikator penting yang menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam menagih piutang dari pelanggannya. Semakin tinggi rasio ini, semakin cepat dan efisien perusahaan mengubah piutang menjadi kas. Menjaga rasio ini tetap tinggi sangat penting untuk kelancaran arus kas dan kesehatan keuangan bisnis Anda.

1. Tingkatkan Proses Seleksi Kredit
Jangan sembarangan memberikan tempo pembayaran. Evaluasi calon pelanggan melalui credit check, referensi bisnis, dan histori pembayaran. Semakin baik kualitas pelanggan, semakin kecil risiko piutang macet.
2. Perjelas Syarat Pembayaran di Awal
Pastikan semua pelanggan memahami tenggat waktu pembayaran, denda keterlambatan, dan metode pembayaran yang diterima. Komunikasi yang jelas sejak awal akan mencegah banyak kesalahpahaman di kemudian hari.
3. Gunakan Sistem Penagihan yang Teratur
Gunakan software manajemen AR yang memungkinkan Anda mengirimkan invoice dan pengingat secara otomatis. Penagihan yang konsisten membuat pelanggan lebih disiplin dalam membayar.
4. Segmentasi dan Prioritaskan Penagihan
Kelompokkan pelanggan berdasarkan usia piutang (current, 30 hari, 60 hari, dst). Fokuskan penagihan pada pelanggan dengan piutang yang sudah mendekati jatuh tempo atau yang sering menunggak.
5. Tindak Lanjuti Secara Aktif
Tindak lanjut cepat adalah kunci. Jangan tunda follow-up setelah jatuh tempo. Hubungi pelanggan melalui email, telepon, atau kunjungan langsung jika perlu. Semakin cepat Anda bertindak, semakin besar peluang piutang tertagih.
Penutup
Meningkatkan rasio kolektibilitas bukan hanya soal menagih lebih keras, tapi soal membangun sistem yang lebih proaktif, terstruktur, dan berbasis data. Dengan proses yang tepat, Anda dapat mempercepat arus kas masuk dan memperkuat posisi keuangan perusahaan.
Terlambat menagih? Lupa follow-up invoice? Atau bingung melacak pembayaran?
Aureous bisa bantu atasi semuanya.
📱085775472663 (Jolanda)
Leave a Reply